Hello everybadeh.... ^_^
Di jaman era informasi yang serba mudah dan cepat
ini, harusnya akan sangat mudah untuk menemukan pengetahuan apa yang akan
dicari. Katakan saja Internet, Handphone, Smartphone, Social Media,
dan berbagai banyak lagi bermacam media dan teknologi informasi lainnya.
Terutama di Kota-kota besar pasti sudah familiar dengan istilah dan fungsi dari
masing-masing perangkat teknologi tersebut. Permasalahannya adalah seberapa
mendidikkah pemanfaatan teknologi informasi tersebut untuk masyarakat indonesia
khususnya pada kalangan berpendidikan?. Memang ujung-ujungnya tergantung dari
sifat dan perilaku pengguna itu sendiri dalam menggunakan teknologi informasi
secara bijak
Teknologi Informasi dan ologi informasi pada
aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi Komunikasi
merupakan elemen penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan teknh
menjadi fasilitas utama bagi kegiatan berbagai sektor kehidupan dimana
memberikan andil besar terhadap perubahan – perubahan yang mendasar pada
struktur operasi dan manajemen organisasi, pendidikan, trasportasi, kesehatan
dan penelitian. Oleh karena itu sangatlah penting peningkatan kemampuan sumber
daya manusia.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh
terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut
Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam
proses pembelajaran yaitu:
1. dari pelatihan ke penampilan,
2. dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3. dari kertas ke “on line” atau saluran,
4. fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. dari waktu siklus ke waktu nyata. Komunikasi sebagai media pendidikan
dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer,
internet, e-mail, dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut.
Manfaat Teknologi Informasi dalam Pendidikan
Melihat pemanfaatan teknologi informasi yang sangat
berpengaruh pada pendidikan dapat kita lihat beberapa pengaruh positifnya dari
beberapa point sebagai berikut :
Teknologi Informasi
- Kemudahan
Akses Informasi – Hal ini akan kita dapatkan
secara sengaja maupun tidak. Secara sengaja biasanya kita akan dengan
mudah mencari informasi dan pengetahuan sesuai dengan apa yang kita
inginkan secara cuma-cuma melalui Search Engine seperti
Google, Bing, dll dengan mengetikan kata / keyword sesuai keinginan kita, maka
akan terlihat hasil pencarian yang relevan dengan keyword tersebut. Selain
itu juga secara tak sengaja kita pun biasanya memperoleh informasi dari
keyword yang mengandung link yang kita klik. Maka kita akan diarahkan ke
domain lain yang terkait link tersebut guna memberikan informasi lebih
leanjut tentang hal tersebut.
- Kecepatan
Akses Informasi – Dulu kita biasanya akan
mencarai buku-buku maupun referensi berupa bentuk fisik untuk mencari
hal-hal dan pengetahuan yang terkait dengan penelitian atau tugas akademik
ke perpustakaan, toko buku, majalah, koran dll untuk mendapatkan informasi
yang kita cari. Namun sekarang berkat peranan teknologi informasi di
berbagai media kita akan dengan mudah dan cepat mengakses informasi itu
dari berbagai perangkat seperti internet, handphone, smartphone, social
media, forum dll.
- Informasi
Dapat Diakses Dimanapun – Sekarang ini berkat adanya
teknologi internet dan mobile device seperti handphone, tablet
pc, laptop dan sejenisnya kita tak usah khawatir lagi jika perlu
mengirimkan tugas dan bertukar informasi melalui media cyber ini ketika
berada diluar sekolah atau kampus bahkan dalam perjalanan sekalipun selama
terhubung ke internet.
Peran Teknologi Informasi Dalam
Modernisasi Pendidikan
Menurut
Resnick (2002) ada tiga hal penting yang harus dipikirkan ulang terkait dengan
modernisasi pendidikan:
1. bagaimana kita belajar (how people learn);
2. apa yang kita pelajari (what people learn); dan
3. kapan dan dimana kita belajar (where and when people learn). Dengan
mencermati jawaban atas ketiga pertanyaan ini, dan potensi TI yang bisa
dimanfaatkan seperti telah diuraikan sebelumnya, maka peran TI dalam
moderninasi pendidikan bangsa dapat dirumuskan.
Pertanyaan pertama, bagaimana kita belajar, terkait dengan metode atau model 3
pembelajaran. Cara berinteraksi antara guru dengan siswa sangat menentukan
model pembelajaran. Terkait dengan ini, menurut Pannen (2005), saat ini terjadi
perubahan paradigma pembelajaran terkait dengan ketergantungan terhadap guru
dan peran guru dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran seharusnya tidak
100% bergantung kepada guru lagi (instructor dependent) tetapi lebih banyak
terpusat kepada siswa (student-centered learning atau instructor independent).
Guru juga tidak lagi dijadikan satu-satunya rujukan semua pengetahuan tetapi
lebih sebagai fasilitator atau konsultan.
Peranan yang bisa dilakukan TI dalam model pembelajaran ini sangat jelas.
Hadirnya e-learning dengan semua variasi tingkatannya telah memfasilitasi
perubahan ini. Secara umum, e-learning dapat didefinisikan sebagai pembelajaran
yang disampaikan melalui semua media elektronik termasuk, Internet, intranet,
extranet, satelit, audio/video tape, TV interaktif, dan CD ROM (Govindasamy,
2002). Menurut Kirkpatrick (2001), e-learning telah mendorong demokratisasi
pengajaran dan proses pembelajaran dengan memberikan kendali yang lebih besar
dalam pembelajaran kepada siswa. Hal ini sangat sesuai dengan prinsip
penyelenggaraan pendidikan nasional seperti termaktub dalam Pasal 4 Undang- Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa
“pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak
diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural, dan kemajemukan bangsa”.
Secara umum, peranan e-learning dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan
menjadi dua: komplementer dan substitusi. Yang pertama mengandaikan bahwa cara
pembelajaran dengan pertemuan tatap-muka masih berjalan tetapi ditambah dengan
model interaksi berbantuan TI, sedang yang kedua sebagian besar proses
pembelajaran dilakukan berbantuan TI. Saat ini, regulasi yang dikeluarkan oleh
pemerintah juga telah memfasilitasi pemanfaatan e-learning sebagai substitusi proses
pembelajaran konvensional. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.
107/U/2001 dengan jelas membuka koridor untuk menyelenggarakan pendidikan jarak
jauh di mana e-learning dapat masuk memainkan peran pendidikan.